
“Ditulis pada tanggal: Sabtu, 1 Januari 2022/Awal Tahun Baru Masehi”
Oleh: ninja muslim ziyad imana
OVTA DaFa Revise: Hhe afwan ustdz, Mau tanya…
Ustadz Ninja Muslim ^_^ : 😊 Baik, Silahkan, Ukhti Ovta…
#Pertanyaan dari : OVTA DaFa Revise: Afwan ustdz,
Sholat isya sama sholat tahajud boleh digabungin apa engga yh ustdz? Kalo posisinya, Ketiduran pas habis sholat maghrib, Trs blm sholat isya, Ehh trnyata, Pas malem bangun ustdz, Dan melaksanakan sholat isya, Itu boleh digabungin sama tahajud apa engga yh ustdz?
#Jawaban Dari : Ustadz Ninja Muslim ^_^ :
😊 Bukan diGabung, Tapi… 😊
Lebih tepatnya seperti ini:
- Misal kita Sholat isya’ Tepat Waktu berJama’ah di Masjid,
terus selesai sholat isya’ kita pulang ke rumah/kamar,
Naaah di Kamar, kita boleh langsung Sholat Tahajjud,
Walau Tidak Harus Tidur Dulu. atau walau belum Tidur.
Jadi, Sholat Tahajjud Sebelum Tidur Juga Boleh-Boleh Saja, Tidak Ada Larangan.
selanjutnya,
- Misal Sholat isya agak telat karena Habis Maghrib Langsung Tidur, Tiba-Tiba Bangun jam 3 Sebelum Adzan Subuh,
Maka…
Wajib-Lah ia Segera Langsung berWudhu untuk Sholat isya,
Naaah, Selesai Sholat isya’, Bisa Langsung Sholat Sunnah Tahajjud,
Selagi Masih belum berKumandang-nya Adzan Subuh.
“2 Jawaban di atas berLandaskan Hadits/Shiroh/Kisah Nabi Muhammad SAW dan 2 Sahabatnya KhulafaurRosyidiiin, yaitu Kholifah Abu Bakar dan Kholifah Umar,”
❤💖💕❤
➡️ 1️⃣ Singkat Kisah, Kholifah Umar Yang Tegas, Sampai-Sampai Setan/iblis Takut walau baru melihat sendal-nya saja,
beliau Kholifah Umar sering “Sholat Tahajjud Sebelum Tidur,” Kenapa.? Karena Kholifah Umar setelah isya berjama’ah, Langsung MenJadi Ninja Muslim, yang berKeliling Desa/Negara, secara Diam-Diam untuk mengamati Rakyatnya, apakah Rakyatnya Sejahtera ataukah tidak.?
dari Habis isya’ sampai Tengah Malam mungkin sekitar jam 12 atau jam 1 Malam, maka Setelah keliling, Kholifah Umar Kembali ke Kamar dan Langsung Sholat Tahajjud, barulah setelah itu Tidur, Hingga adzan Subuh, barulah Bangun Lagi.
➡️ 2️⃣ Sedangkan Kholifah Abu Bakar yang penuh Kelembutan dan Ramah Banget,
sering “Sholat Tahajjud Setelah Tidur,” Kenapa.?
karena Kholifah Abu Bakar Setelah isya’ berjama’ah, Segera bergegas Tidur, agar bangun di Sepertiga Malam Tahajjud dalam keadaan Fresh Segar Tidak ngantuk dan Lebih Khusyu’ Lebih Fokus,
kemudian Kholifah Abu Bakar juga mengamalkan Pesan Nabi Muhamaad SAW yang berBunyi:
Rasullah SAW bersabda :
صحيح البخاري (2/ 410)
عَنْ أَبِي بَرْزَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
Dari Abu Barzah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak suka :
- tidur sebelum shalat ”Isya’ dan
- Tidak Suka berbincang-bincang setelah Sholat isya’.” (H.R. Bukhari)
Hadis ini cukup lugas menunjukkan ketidaksukaan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengobrol dan berbicara setelah shalat ‘Isya’. Maknanya, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ lebih menyukai langsung tidur setelah shalat ‘Isya’.
Kemudian, Ada Riwayat Lain Yang MemBolehkan berGadang Tapi dengan Syarat….
Berikut kami Sampaikan 2 Riwayat, Yaitu:
- Kumpulan Riwayat Hadits yang MeLarang BerGadang.
- Kumpulan Riwayat Hadits yang MemBolehkan BerGadang Tapi Dengan Syarat.
Selamat MemBaca Hadits Nabi Muhammad SAW :
➡️ Kumpulan Riwayat Hadits yang MeLarang BerGadang :
سنن ابن ماجه (2/ 396)
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ مَا نَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَلَا سَمَرَ بَعْدَهَا
Dari Aisyah ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak tidur sebelum ‘Isya’ dan tidak berbincang-bincang setelahnya.” (H.R. Ibnu Majah)
سنن ابن ماجه (2/ 397)
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ جَدَبَ لَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ السَّمَرَ بَعْدَ الْعِشَاءِ يَعْنِي زَجَرَنَا
Dari Abdullah bin Mas’ud ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kami berbincang-bincang setelah ‘Isya’, yakni melarang dengan peringatan kepada kami.” (H.R.Ibnu Majah)
➡️ Kumpulan Riwayat Hadits yang MemBolehkan BerGadang Tapi Dengan Syarat.
سنن الترمذى – مكنز (1/ 297، بترقيم الشاملة آليا)
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « لاَ سَمَرَ إِلاَّ لِمُصَلٍّ أَوْ مُسَافِرٍ ».
Dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Tidak Boleh BerGadang kecuali bagi orang yang MemPerbanyak shalat Sunnah Malam atau orang yang bepergian/Musafir.” (H.R. At-Tirmidzi)
Diantara hikmahnya, langsung tidur setelah shalat ‘Isya’ akan membuat seorang muslim akan bisa shalat malam dan bermunajat kepada Robbnya. Terlebih lagi, orang yang langsung tidur setelah shalat ‘Isya’ bermakna menutup amalnya di malam hari dengan shalat, yakni amal shalih ketaatan, bukan dengan perbuatan mubah yang sia-sia.
Hanya saja, kemakruhan mengobrol setelah shalat ‘Isya’ ini berlaku pada obrolan-obrolan yang tidak bernilai manfaat (apalagi obrolan maksiat).
😊➡➡️ Boleh Ngobrol (BerBincang-Bincang/BerGadang) dengan Syarat :
Jika obrolan/pembicaraan itu bernilai amal shalih dan manfaat, maka hal tersebut tidak mengapa. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah begadang di rumah Abu bakar bersama umar untuk membicarakan urusan kaum muslimin. Ahmad meriwayatkan;
مسند أحمد (1/ 311)
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْمُرُ عِنْدَ أَبِي بَكْرٍ اللَّيْلَةَ كَذَلِكَ فِي الْأَمْرِ مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ وَأَنَا مَعَهُ
Dari Umar, dia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bermusyawarah semalaman dengan Abu Bakar tentang urusan kaum muslimin, dan aku bersamanya.” (H.R. Ahmad)
Riwayat At-Tirmidzi berbunyi;
سنن الترمذى – مكنز (1/ 297، بترقيم الشاملة آليا)
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَسْمُرُ مَعَ أَبِى بَكْرٍ فِى الأَمْرِ مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ وَأَنَا مَعَهُمَا.
Dari Umar bin Al Khaththab ia berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah begadang dengan Abu Bakar dalam permasalahan kaum muslimin, sedang aku bersama keduanya.” (H.R. At-Tirmidzi)
Dari riwayat yang menujukkan perbuatan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ini, bisa difahami bahwa yang dimaksud riwayat ketidaksukaan mengobrol setelah shalat ‘Isya’ adalah jika obrolan tersebut tidak ada kepentingan/maslahat bagi orang yang melakukannya. Artinya, obrolan tersebut termasuk obrolan Laghwun (sia-sia meskipun tidak dosa). Adapun jika obrolan yang mengandung manfaat, maka hal tersebut tidak mengapa. Asy Syaukani berkata;
نيل الأوطار (1/ 417)
طريقة الجمع بينها بأن توجه أحاديث المنع إلى الكلام الذي ليس فيه فائدة تعود على صاحبه وأحاديث الجواز إلى ما فيه فائدة تعود على المتكلم
Metode mengkompromikan diantara keduanya (hadis-hadis yang melarang obrolan setelah shalat ‘Isya’ dan yang membolehkan) adalah dengan menyimpulkan bahwa hadis-hadis larangan yang dimaksud adalah pembicaraan yang tidak ada manfaat bagi pelaku. Adapun hadis-hadis yang membolehkan difahami bahwa hal tersebut berlaku pada pembicaraan yang memberi manfaat bagi penutur (Nail Al-Author, vol 1, hlm 417)
Lagu: BerGadang jangan BerGadang, Jreng… jreng… (Suara Gitar)
masih hoby bergadang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat….???
Ter-La-Lu…
(begitu kata bang haji Roma irama)
waallahu a’lambissowab.
“Profil SantriWati yang bertanya”
Nama Asli: Ovta aulia fatimah habibah
➡ ➡Demikianlah, Sedikit Tinta Emas yang bisa diGoreskan di WebSite ini, Walau sedikit, ada Harapan dan Do’a, Semoga Allah SWT datangkan Hikmah, Hidayah, dan Manfaat dari Semua Tulisan ini, Aaamiin Yaaa Allah…. dan Alangkah indahnya hidup ini, andai Tiap Obrolan dan Tulisan kita akhiri dengan bersama membaca Do’a Pelebur dosa-dosa Obrolan/Majlis/Tulisan, yaitu Do’a Kaffarotul Majlis:
“سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ”
‘SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGH-FIRUKA WA ATUUBU ILAIK’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu);
Bukti dan Dalil Hadits Nabi Muhammad SAW tentang do’a ini;
وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – ، قَالَ : قَالَ رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (( مَنْ جَلَسَ في مَجْلِسٍ ، فَكَثُرَ فِيهِ لَغَطُهُ فَقَالَ قَبْلَ أنْ يَقُومَ مِنْ مَجْلِسِهِ ذَلِكَ : سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ ، أشْهَدُ أنْ لا إلهَ إِلاَّ أنْتَ ، أسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إلَيْكَ ، إِلاَّ غُفِرَ لَهُ مَا كَانَ في مَجْلِسِهِ ذَلِكَ )) رواه الترمذي ، وقال : (( حديث حسن صحيح )) .
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang duduk di suatu majelis lalu banyak senda guraunya (kalimat yang tidak bermanfaat untuk akhiranya), maka hendaklah ia mengucapkan sebelum bangun dari majelisnya itu, ‘SUBHAANAKALLOHUMMA WA BIHAMDIKA, ASY-HADU ALLA ILAHA ILLA ANTA, AS-TAGH-FIRUKA WA ATUUBU ILAIK’ (Mahasuci Engkau, wahai Allah, dan dengan memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau. Aku meminta ampun kepada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu); kecuali diampuni baginya dosa-dosa selama di majelisnya itu.” (HR. Tirmidzi, no. 3433)
Aaamiin Yaaaa Allah, Aaamiiin, Aaamiiin, Aaamiiin, Robbal’aaaalamiiin….
➡ ➡Sekian, Kurang Lebihnya bila ada salah Tulis/kata, mohon dimaafkan,
Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaaaatuh…..


“Profil yang Menjawab perTanyaan”
Nama Lengkap : ninja muslim ziyad imana

“WebSite Resmi SantriWati yang BerTanya, indahnya berkunjung, KLick:
https://ovtaauliafatimahhabibah.wordpress.com

“WebSite Resmi yang menjawab perTanyaan, indahnya berkunjung, KLick:
https://ziyadimana.com
Pada tanggal 26 November 2011 M, bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1433 H, pemberian wakaf tanah dengan luas 3550 M2 dari (Alm) Bpk H. Mahmud dan Ibu Hj Ma’muriyah Kepada bapak KH Fathi Razaq, S.E dan Ibu Hj Khodijah Untuk diDirikan sebuah pondok pesantren modern yang berdiri di atas dan untuk semua golongan umat islam. Alhamdulillah, dengan izin Allah SWT dan dengan pertolongan-NYA telah berdiri sebuah pondok yang bernama Pondok Pesantren Modern Dar Al-Faradis, berAlamat di Jalan Muslimat, Ds. Adiwerna, Kec. Adiwerna, Kab. Tegal, Jawa Tengah.
Pondok Modern Dar Al- Faradis memiliki masjid yang diwakafkan oleh (Alm) Ibu Hj Marzuqoh Al-Qurashi, yang berasal dari Kota Makkah Arab Saudi, Serta para Dermawan yang diamanahkan kepada bapak KH Fathi Razaq, S.E dan Ibu Hj Khodijah sebagai pimpinan Pondok Modern Dar Al-Faradis.
Pondok Pesantren Modern Dar Al-Faradis merupakan pondok pesantren yang berdiri diatas dan untuk semua golongan umat Islam, oleh karena itu pondok pesantren modern Dar Al-Faradis tidak berafiliasi pada suatu golongan atau ormas apapun.
Pondok Pesantren Modern Dar Al-Faradis masih dalam Pengembangan dan PerLuasan Tanah Wakaf, beberapa dana didapat dari wakaf, santunan, donasi/sedekah para kaum muslimin. Kata ‘Dar’ mempunyai arti kampung. sedangkan Al-faradis diambil dari kata firdaus yang merupakan surga tertinggi dan mulia di akhirat. Sehingga Dar Al-faradis atau dalam bahasa arab yang benar ‘daarul faradis’ mempunyai arti kampung surga firdaus. Kami para pendiri berharap agar mereka yang berjuang untuk pondok ini (baik secara tenaga, waktu, pikiran, materi/uang) semuanya dapat berkumpul dalam surga firdaus.
Pondok Pesantren Modern Dar Al-Faradis menerapkan sistem pendidikan Asrama, dengan perpaduan antara kurikulum Nasional dan Kurikulum KMI (kulliyyatul muallimin Al-Islamiyyah/persemaian guru-guru) Gontor yang menerapkan kewajiban berakhlak karimah, praktek ibadah serta berbahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa sehari-hari dan penerapan disiplin yang baik dalam rangka pembentukan karakter pribadi muslim yang sejati, dengan bermotto “Amaliyah Diniyah, Prestasi Ilmiah, dan Kesiapan Hidup” dengan Program Unggulan:
1. Akhlakul Karimah
2. Praktek ibadah
3. Tahfidzul Qur’an
4. Percakapan bahasa Arab dan bahasa Inggris.
5. LeaderShip/Kepemimpinan. (untuk santri putra)
6. Nisai-yah/keWanitaan (untuk santri putri)
Pada awal pembukaannya terdapat fasilitas yang terdiri dari 1 Rumah pendiri pondok , 1 Masjid, 1 Lokal Gedung dan 1 lokal kamar mandi.
Berbagai kegiatan awal berdirinya pondok telah dilakukan, misalnya: Majlis ta’lim masyarakat yang bertempat di Masjid Pondok Pesantren Modern Dar Al Faradis.
Saat ini terdapat lebih dari 100 siswa siswi dan 23 guru. Dengan berbagai macam daerah di Tegal, bahkan ada yang dari luar kota Tegal yang tinggal di pesantren untuk menggali ilmu agama dan ilmu umum di Pondok Pesantren Modern Dar Al Faradis.
Para santri dibimbing oleh dewan guru sehari 24 jam, di Asrama, di kelas maupun dalam kegiatan Apapun. semua guru berperan aktif dalam membentuk karakter santri Pondok Pesantren Modern Dar Al Faradis. Berbagai kemajuan dari awal berdirinya hingga saat ini seperti: Terakreditasinya sekolah, Pembangunan 3 unit kelas, 2 Unit Gedung Asrama, 2 lokal Kamar mandi, dan 1 lokal dapur putri.
Adapun jenjang pendidikannya adalah Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madarasah A’liyah (MA) sekaligus mempelajari ilmu pesantren selama pendidikan di Pondok Pesantren Modern Dar Al Faradis Sebagai sarana menumbuhkan jiwa mandiri maupun segala sapek, baik dari kemandirian ekonomi maupun kegiatan berorganisasi di Pondok Pesantren Modern Dar Al Faradis di pegang seluruhnya oleh santri dan dibimbing langsung oleh para guru dan Ustadz dan Ustadzah.
Adapun kegiatan di Pondok Pesantren Dar Al Faradis yang Meliputi Kegiatan Akademik dan Non Akademik. Untuk kegiatan akademik Misalnya: Kegiatan di sekolah yaitu mempelajari Mata pelajaran Umum dan Mata pelajaran Pesantren. Dan kegiatan non Akademik yang meliputi: Pidato bahasa Indonesia, Latihan Kosakata Bahasa Arab, Tahfidz Quran, Latihan Pramuka dan Olahraga seperti: Tenis Meja, Futsal, Panahan, Hadroh, SeniLukis KaliGraphy, Komputer informatika Teknologi, Bulu Tangkis, BelaDiri Silat dan SaltoGymnastic atau senam Lantai.
Hingga saat ini Pondok Pesantren Dar Al Faradis sudah melulus-kan 4 Generasi (Yaitu: Three idealist, Struggle, Aktivator, dan Revise) dari awal berdirinya Pondok Pesantren untuk berkiprah dan bergerak dimasyarakat untuk menegakkan Agama Allah. Alhamdulillahirabbil A’lamiiin.
Semoga seiring berjalannya waktu Pondok Pesantren Dar Al Faradis bisa maju untuk mendirikan jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Universitas Dar Al-Faradis dan juga 1.000 (seribu) Cabang pondok Alumni Dar Al-Faradis di Seluruh Indonesia, aamiin aamiin yaaa Rabbal A’lamiiiiin.